Terkena Kanker Hidung, Lee Chong Wei Terpaksa Pensiun

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

lee-chong-wei-doktersehat
Photo Source: Twitter.com/SyedSaddiq

DokterSehat.Com– Legenda bulu tangkis tunggal putra asal Malaysia, Lee Chong Wei, terpaksa harus mengubur impiannya tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Lee menderita kanker hidung dan diminta oleh dokter untuk pensiun demi fokus ke proses penyembuhan penyakit yang dideritanya.

Kanker Hidung Jadi Penyebab Lee Chong Wei Pensiun

Lee Chong Wei mengumumkan pensiunnya dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Menara KBS, Putrajaya, Malaysia, pada Kamis 13 Juni 2019. Sambil bercucuran air mata, Lee menyebut tim dokter dari Jepang yang menanganinya tidak lagi mengizinkannya melakukan latihan dengan intensitas tinggi sebagaimana atlet pada umumnya.

Lee baru didiagnosis kanker hidung pada September 2018 lalu. Saat itu, pria asli Bagan Serai, Malaysia ini sudah absen di Asian Games 2018 dan Kejuaraan Dunia 2018 karena mengeluhkan gangguan pernapasan. Setelah memeriksakan kondisi kesehatannya di Taiwan, barulah diketahui bahwa dirinya mengidap kanker.

Meski tak mampu meraih medali emas Olimpiade dan selalu gagal di final Kejuaraan Dunia, Lee Chong Wei dikenal luas sebagai salah satu pebulu tangkis tunggal putra terbaik. Hal ini disebabkan oleh prestasinya dalam menyabet 47 gelar BWF Superseries dan 4 gelar All England. Lee juga masih memegang rekor menjadi pebulu tangkis peringkat satu dunia selama 199 pekan berturut-turut dari tahun 2008 hingga 2012.

Penyebab Kanker Hidung atau Kanker Nasofaring

Pakar kesehatan menyebut kanker hidung atau kanker nasofaring sebagai kanker yang muncul pada bagian nasofaring. Letak dari organ tubuh ini adalah di belakang rongga hidung, tepatnya di balik langit-langit mulut kita.

Berikut adalah beberapa faktor penyebab munculnya kanker hidung atau kanker nasofaring.

  1. Virus Epstein-Barr

Virus Epstein-Barr bisa ditemukan di air liur dan bisa ditularkan dari satu orang yang sudah tertular ke orang lain baik itu secara langsung atau melalui benda yang sudah terkontaminasi. Jika kita tertular virus ini dan virus ini memasuki sel-sel nasofaring, maka akan menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti mononucleosis dan kanker nasofaring.

  1. Mengonsumsi makanan-makanan tertentu

Beberapa jenis makanan yang tinggi bahan pengawet atau yang diawetkan dengan kadar garam yang tinggi disebut-sebut juga bisa mempengaruhi risiko terkena kanker hidung. Hanya saja, pakar kesehatan juga masih memperdebatkan hal ini.

  1. Kebiasaan merokok

Sudah menjadi rahasia umum jika merokok bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan. Kandungan beracunnya dikhawatirkan bisa menyebabkan munculnya sel-sel abnormal yang bisa menyebabkan datangnya kanker.

Selain asap rokok, polusi udara juga disebut-sebut bisa menyebabkan peningkatan risiko terkena penyakit ini.

  1. Faktor keturunan

Sebenarnya, pakar kesehatan masih memperdebatkan apakah kanker nasofaring juga terkait dengan riwayat keluarga. Hanya saja, jika kita memiliki keluarga dengan masalah kesehatan ini, sebaiknya mewaspadainya dan menerapkan gaya hidup sehat demi mencegahnya.

Gejala Kanker Hidung

Jika kanker hidung atau kanker nasofaring disebabkan oleh virus Epstein-Barr, gejala dari masalah kesehatan ini biasanya tidak begitu terlihat di tahun-tahun pertama setelah terinfeksi virus ini. Hanya saja, setelahnya virus ini bisa menyebabkan dampak yang tidak bisa disepelekan seperti sebagai berikut.

  • Munculnya benjolan pada tenggorokan.
  • Menyebabkan infeksi telinga.
  • Memicu munculnya masalah telinga bordering atau tinnitus dengan frekuensi yang cukup sering.
  • Membuat mulut lebih sulit untuk dibuka.
  • Membuat sakit kepala yang sering terjadi.
  • Munculnya sensasi nyeri atau mati rasa pada wajah.
  • Sering memicu mimisan.
  • Sering menyebabkan nyeri tenggorokan.
  • Membuat gangguan penglihatan berupa pandangan kabur.
  • Memicu hidung tersumbat yang cukup parah.

Semoga saja Lee Chong Wei bisa segera disembuhkan dari kanker hidung yang dideritanya, ya?



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.