DokterSehat.Com– Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan kasus remaja di Jawa Tengah yang kedapatan mabuk dengan menggunakan air rebusan pembalut. Menurut para remaja ini, air rebusan pembalut bisa memberikan efek mabuk atau nge-fly. Sebenarnya, apakah hal ini memang memungkinkan untuk dilakukan?
Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah AKBP Suprinanto membenarkan adanya kasus ini. Menurut Suprinanto, banyak remaja yang berkelompok dengan jumlah enam hingga sepuluh orang yang menggunakan air rebusan pembalut untuk mabuk. Kebanyakan dari para remaja ini adalah anak jalanan yang penasaran. Selain di Jawa Tengah, tindakan ini juga pernah ditemui di Karawang dan Yogyakarta.
Sementara itu, Psikolog dari Unika Soegijapranata Semarang, Indra Dwi Purnomo, MPsi menyebut remaja yang mabuk air rebusan pembalut rata-rata berusia 14 tahun. Mereka sepertinya mencari gel di dalam pembalut untuk mendapatkan efek ini.
Sayangnya, meski terlihat seperti tindakan yang sepele, pakar kesehatan menyebut ada bahaya yang bisa didapatkan jika sering mengonsumsi air rebusan pembalut demi mendapatkan efek ngefly. Ada banyak zat kimia di dalam pembalut yang dikhawatirkan bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan. Sebagai contoh, organ seperti ginjal dan hati akan terpapar bahan-bahan kimia yang bersifat karsinogen sehingga dikhawatirkan bisa menyebabkan peningkatan risiko terkena kanker.
“Kalau kita cek dari sudut pandang kejiwaan. Anak-anak ini masih di usia remaja yang cenderung penasaran dan coba-coba. Mereka berkata efek dari air rebusan pembalut ini mirip dengan sabu. Padahal, bisa jadi hal ini lebih ke sugesti mereka saja. Entah dari mana ide ini berasal. Satu hal yang pasti, anak-anak ini akan diberi pendampingan dan rehabilitasi sehingga diharapkan tidak akan mengulangi tindakan berbahaya ini di kemudian hari,” jelas Indra Dwi Purnomo.
Selain air rebusan pembalut, sebelumnya kita juga pernah mendengar kabar benda sehari-hari yang dianggap mampu menyebabkan efek mabuk seperti obat batuk cair atau bahkan lem. Kebanyakan dari pengguna benda-benda ini juga adalah anak remaja. Jika kita memiliki anggota keluarga dengan usia remaja, ada baiknya kita memberikan pemahaman agar tidak sampai ikut-ikutan melakukan tindakan yang berbahaya ini.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Social Plugin