DokterSehat.Com – Saat hamil, beberapa wanita ada yang bisa memiliki bayi kembar di dalam rahimnya. Dua janin akan tumbuh berdampingan untuk mendapatkan asupan nutrisi dari ibu. Saat lahir, bayi kembar ini akan memiliki beberapa keidentikan pada wajah, tubuh, dan mungkin perilaku. Apa faktor memiliki bayi kembar?
Memiliki bayi kembar adalah hal yang sangat diinginkan oleh sebagian orang. Dengan memiliki bayi langsung dua atau mungkin lebih, wanita tidak perlu hamil sampai dua kali atau lebih. Selain itu, tidak sering hamil juga menurunkan terjadinya masalah pada vagina dan keselamatan wanita.,
Secara umum, wanita bisa melahirkan bayi kembar karena ada beberapa penyebab. Lebih jelasnya, berikut beberapa faktor memiliki bayi kembar:
Riwayat keluarga
Riwayat keluarga adalah salah satu faktor memiliki bayi kembar yang paling berpengaruh terhadap bisa atau tidaknya seorang wanita mengandung bayi kembar. Kondisi ini bisa muncul kalau dari sisi ibu atau ayah pernah mengalaminya. Misal dari jalur ibu pernah ada saudara yang melahirkan kembar, peluang Anda mengalami hal serupa akan lebih besar.
Riwayat kembar dari sisi pria akan membuat sperma berkesempatan melakukan pembahan lebih banyak sel telur dari sebelumnya. Sementara itu kalau berasal dari sisi wanita, kemungkinan terjadi pembuahan lebih dari satu telur akan besar. Kalau dua sisi memiliki riwayat, kemungkinan mendapatkan bayi kembar akan jauh lebih besar.
Ukuran tubuh
Wanita dengan BMI lebih dari 30 lebih berpotensi memiliki bayi kembar ketimbang mereka yang memiliki BMI lebih sehat atau kecil. Hal ini bisa terjadi karena kadar lemak di dalam tubuh meningkatkan estrogen sehingga menstimulasi ovarium untuk mengeluarkan lebih banyak sel telur.
Faktor memiliki bayi kembar yang selanjutnya adalah tinggi badan wanita. Wanita yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata seperti 165 cm ke atas lebih mudah memiliki bayi kembar. Kondisi ini belum diketahui oleh para peneliti. Namun, masalah penyerapan nutrisi yang lebih besar menjadi salah satu penyebabnya.
Ras
Ras membawa banyak sekali materi genetis yang berbeda-beda dari satu generasi ke generasi. Ras juga membawa warna kulit, tinggi badan, hingga kesempatan untuk memperoleh bayi kembar lebih besar. Berdasarkan berbagai ras yang ada di dunia, penduduk Amerika dan Afrika lebih banyak memilikinya.
Itulah kenapa banyak sekali masyarakat di Amerika dan Afrika yang melahirkan bayi kembar. Masyarakat di Asia memang lebih jarang memiliki bayi kembar. Namun, bukan berarti tidak mungkin. Terlebih kalau faktor riwayat keluarga lebih kuat.
Usia
Faktor memiliki bayi kembar yang berikutnya adalah usia. Wanita dengan usia di atas 30 tahun lebih sering memiliki bayi kembar ketimbang wanita berusia 20 tahun. Hal ini bisa terjadi karena wanita pada usia ini memiliki kandungan hormon FSH lebih tinggi sehingga kemungkinan tubuh menghasilkan banyak sel telur lebih besar.
Setiap satu kali ovulasi, sel telur yang dikeluarkan akan jauh lebih banyak semisal lebih dari dua buah. Kalau semua sel telur dibuahi, kemungkinan terjadi kembar akan lebih besar.
Menyusui
Menyusui memang membuat fertilitas pada wanita mengalami penurunan, namun bukan berarti mereka tidak bisa mengalami pembuahan. Bahkan, dari sebuah penelitian wanita yang menyusui berkesempatan memiliki kehamilan kembar sebesar 11 persen, lebih besar dari wanita yang tidak menyusui sebanyak 1,1 persen saja. Kalau Anda ingin bayi kembar mungkin bisa mencobanya saat sedang menyusui.
Berdasarkan beberapa faktor memiliki bayi kembar di atas, kira-kira mana saja yang Anda miliki? Oh, ya, meski memiliki semua faktor, proses pembuahan di dalam tubuh tidak bisa dikendalikan. Kalau memang sedang beruntung, bisa saja bayi akan kembar sesuai dengan harapan.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Social Plugin