DokterSehat.Com – Novalgin obat apa? Novalgin adalah obat dengan kandungan bahan aktif Metamizole natrium. Obat ini biasa digunakan sebagai obat antinyeri sedang hingga yang berat. Metamizole natrium merupakan salah satu jenis obat antiinflamasi non-steroid.
Obat ini memiliki sifat analgetik, antipiretik, sekaligus antiinflamasi. Obat ini bekerja dengan cara menghambat senyawa prostaglandin yang merupakan senyawa penyebab terjadinya reaksi terhadap peradangan yang umumnya ditandai dengan nyeri, demam, hingga pembengkakan.
Manfaat Novalgin
Berdasarkan kandungan Metamizole natrium yang ada dalam Novalgin, secara umum manfaat Novalgin adalah untuk mengobati nyeri dan demam. Berikut adalah beberapa kondisi yang biasanya diatasi menggunakan Novalgin:
- Demam
- Sakit kepala
- Sakit pinggang
- Kolik ginjal, nyeri akibat adanya batu ginjal
- Kolik bilier, nyeri akibat saluran empedu tersumbat oleh batu empedu
- Pegal-pegal
- Nyeri pasca operasi
- Sakit gigi
- Nyeri haid
Dosis Novalgin
Novalgin hadir dalam tiga sediaan yaitu tablet, sirup, dan drops. Novalgin tablet mengandung Metamizole natrium 500 mg setiap tabletnya. Novalgin sirup mengandung Metamizole natrium 250 mg untuks setiap 5 ml atau satu sendok takarnya. Sedangkan Novalgin drops mengandung Metamizole natrium 500 mg.
Dosis yang diberikan bergantung pada kondisi pasien. Berikut adalah dosis Novalgin yang disarankan berdasarkan sediaannya:
1. Novalgin tablet
- Dewasa: 1 tablet, diberikan 1-4 kali sehari.
- Anak-anak: Sesusai petujuk dokter.
2. Novalgin sirup
- Dewasa dan usia di atas 15 tahun: 1 sendok takar, diberikan 2-4 kali per hari.
- Anak-anak: Sesuai petunjuk dokter.
3. Novalgin drops
- Anak usia 4-6 tahun: 5-15 tetes per hari.
- Anak usia 1-3 tahun: 3-10 tetes per hari.
- Anak usia 3-11 bulan: 2-5 tetes per hari.
Dosis di atas adalah dosis yang lazim diberikan. Dosis bisa berbeda melihat pada kondisi dan juga kebutuhan pasien. Jangan mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter sebelumnya.
Efek Samping Novalgin
Setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan Novalgin. Berikut adalah beberapa efek samping Novalgin yang mungkin terjadi:
- Pusing
- Mual
- Mulut kering
- Sensasi dingin di tangan dan kaki
- Bronkospasme
- Diare
- Denyut jantung menjadi lebih cepat
- Tekanan darah rendah
- Gangguan darah seperti anemia, menurunnya sel darah putih, tekanan darah rendah
- Reaksi alergi
Efek samping di atas tentunya tidak selalu terjadi pada setiap pasien. Efek samping bisa terjadi akibat dosis yang kurang tepat atau kondisi tertentu dari pasien. Jika Anda mengalami salah satu dari gejela efek samping di atas, segera hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Interaksi Obat
Interaksi obat mungkin terjadi akibat penggunaan Novalgin bersamaan dengan obat lainnya baik itu obat resep, non-resep, dan juga obat herbal. Terjadinya interaksi obat dapat menurunkan kinerja salah satu atau kedua obat dan juga bisa meningkatkan timbulnya gejala efek samping. Berikut adalah beberapa daftar obat yang tidak boleh digunakan bersama dengan Novalgin:
- Antibiotik
- Koortikosteroid
- Warfarin
- Heparin
- Obat-obatan antidiabetes
- Obat-obatan antiplatelet
- Obat-obatan antihipertensi
- Cyclosporine
- Levofloxacin
- Methotrexate
Daftar obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengap. Agar terhindar dari interaksi obat, diskusikan dengan dokter tentang kondisi kesehatan Anda dan tentang pengobatan yang sedang Anda jalani saat ini.
Perhatian dan Peringatan
Novalgin masuk ke dalam, golongan obat keras yang hanya dapat digunakan melalui resep dokter. Demi keamanan dari penggunaan obat ini, berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan:
- Jangan gunakan obat ini pada pasien yang alergi terhadap koponen obat ini atau memiliki riwayat alergi pada obat sejenisnya.
- Jangan gunakan obat ini pada bayi usia di bawah 3 bulan atau yang memiliki berat badan di bawah 5 kg.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien yang memiliki gangguan atau kelainan darah, riwayat porfiria, defisiensi G6PD, dan mengalami asma bronkial atau gangguan pernapasan lainnya.
- Obat ini masuk kategori C menurut FDA untuk penggunaan pada ibu hamil, yang artinya hanya bisa digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar daripada risiko yang mungkung terjadi pada janin.
- Obat ini memiliki kandungan bahan aktif yang dapat diserap oleh ASI sehingga penggunaannya pada ibu menyusui tidak disarankan. Jika harus menggunakan obat ini maka harus di bawah pengawasan dokter.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Social Plugin